jsjihan8@gmail.com

Rekayasa Kebiasaan di Madrasah Untuk Menumbuhkan Minat Baca


MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA

Persoalan
Keinginan untuk meningkatkan minat membaca dikalangan peserta didik di sekolah ternyata tidak mudah mewujudkannya. Oleh karena itu, bapak/ibu guru wajib memotivasi para siswa untuk gemar membaca sejak dini. Minat baca mempunyai pengaruh yang besar terhadap kebiasan membaca. Karena apabila siswa membaca tanpa mempunyai minat baca yang tinggi maka siswa tersebut tidak akan membaca dengan sepenuh hati. Namun apabila siswa tersebut membaca atas kemauan atau kehendaknya sendiri maka membaca adalah hal yang paling disukai.  Salah satu penyebab  rendahnya minat baca, yaitu kurang lengkapnya sarana pembelajaran dan budaya membaca, yang akhirnya berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Tutorial : Cara Scan Dokumen/Berkas Menggunakan Android

Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa
Mewujudkan budaya baca tak lepas dari langkah pembiasaan yang sangat penting dalam meningkatkan minat membaca anak. Jika membaca sudah menjadi rutinitas harian di sekolah dasar, maka siswa yang tadinya tidak tertarik membaca lama-lama menjadi terbiasa. Dengan terbiasa diharapkan anak-anak akan menjadi senang membaca dengan sendirinya. Untuk meningkatkan minat baca, dibutuhkan kemauan dari dalam diri, motivasi guru di sekolah, dan peran orangtua di rumah.

Strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat baca siswa antara lain dengan mengarahkan peserta didik untuk rajin membaca buku, sebelum pembelajaran dimulai, satu atau dua paragrap, kemudian guru memberikan pertanyaan sesuai paragraph yang telah dibaca. Atau mengemas buku-buku dengan gambar-gambar yang menarik. Semakin menarik gambar, semakin siswa tertarik untuk membuka dan membacanya.Juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak. Dengan suasana yang nyaman, damai, dan bebas dari kebisingan

Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan minat bacanya, dengan cara meyakini bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era global, memiliki niat yang tulus untuk membaca, sering mendatangi perpustakaan setiap ada waktu luang, menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku, minimal satu buku setiap bulannya, memulai membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu, mencatat setiap ada informasi penting dari buku yang dibaca, dan having funs with book, juga book talks yakni menceritakan atau menyampaikan informasi yang telah diperoleh setelah membaca buku kepada teman, begitu juga sebaliknya.

Selain peran serta guru dalam meningkatkan minat baca, orang tua pun berperan aktif membantu menumbuhkan minat baca siswa dengan cara menyediakan waktu luang membacakan buku untuk anak. Orang tua dapat mengajak anak-anaknya untuk mebiasakan diri mengunjungi perpustakaan, atau mengelilingi anak-anak  dengan berbagai buku bacaan dan menjadwal waktu membaca bersama keluarga.

Dengan memberikan dukungan pada berbagai aktivitas membaca mereka, terus mengikuti perkembangan membaca anak, lebih perhatian pada anak apakah mereka dapat membaca dengan lancar atau tidak, atau dengan memakai cara bervariasi untuk membantu anak dalam membaca, untuk lebih meningkatkan minat baca siswa. Dan tentunya mencari pertolongan secepatnya jika ada masalah dalam membaca.

Di madrasah kami, untuk menumbuhkan minat baca siswa, dilakukan beberapa hal, yaitu, membuat jadwal masuk perpustakaan setelah jam pelajaran usai, dimulai dari hari selasa sampai kamis. Hari selasa untuk kelas 1 dan 4, rabu untuk kelas 2 dan 5,  kamis untuk kelas 3 dan 6. Banyaknya buku yang harus dipinjam adalah satu buku, dengan tema buku yang sudah ditentukan oleh guru kelas masing-masing, baik buku pelajaran maupun non pelajaran. Peminjaman buku di perpustakaan dibuat bervariasi temanya dalam tiap minggu, ketika minggu pertama tentang fabel, minggu ke-dua yang berhubungan dengan mata pelajaran, minggu ke-tiga tentang cerita rakyat, dan begitu seterusnya

Dengan didampingi guru kelas masing-masing, seusai pulang sekolah, siswa masuk perpustakaan, memilih buku-buku sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, kemudian judul buku tersebut dicatat dalam buku pinjaman. Lamanya peminjaman buku adalah satu minggu satu buku,  diawali peminjaman buku-buku yang menarik minat baca, seperti fabel,dengan jumlah halaman yang relatif sedikit. Mereka diharuskan membaca di rumah buku tersebut, dengan didampingi orangtua atau saudaranya untuk kelas satu dan dua. pendampingan ini dilakukan agar siswa benar-benar melakukan kegiatan membaca di rumah.

Seusai meminjam buku, guru menyerahkan secarik kertas berisi pertanyaan dari bacaan. Dengan menggunakan kata tanya secara umum, yakni kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, dan berapa. Siswa diwajibkan menjawab pertanyaan tersebut, dengan tulisan tangan sendiri, kemudian membawanya pada waktu mengembalikan buku. Daftar pertanyaan yang dibuat oleh guru bervariasi sesuai dengan temanya dalam setiap minggunya.

Dalam kesempatan lain, guru memberi tugas membuat kalimat satu paragraf untuk kelas 3-6, yakni menulis singkat tentang apa yang sudah dibacanya. Catatan ini disimpan oleh guru untuk dinilai, yang pada suatu waktu akan dipresentasikan oleh siswa pada saat pelajaran dengan tema yang sama. Hal ini dilakukan agar siswa tahu bahwa hasil belajarnya benar-benar diperhatikan oleh guru. Dengan memberi nilai pada hasil pekerjaan siswa, untuk selanjutnya siswa akan merasa dihargai, dan lebih bersemangat lagi ketika ada tugas.

Hasil menulis siswa dengan nilai bagus dipasang di papan depan kelas, agar bisa dibaca oleh teman-temannya, ini menjadi kebanggan tersendiri bagi siswa, dan menumbuhkan motivasi bagi teman-teman yang lain untuk banyak-banyak membaca, agar bisa mendapat nilai baik dan bisa dipajang di papan kelas.  Guru juga memberi penghargaan (reward) terhadap tugas siswa yang memiliki nilai tertinggi di antara temannya. Pemberian reward ini merupakan senjata ampuh untuk meningkatkan rasa percaya diri anak dalam awal pembiasaan membaca.



Hasil Pembiasaan Membaca
Minat baca siswa mulai membaik terutama untuk siswa yang selalu mencapai nilai maximal, namun lebih banyak didominasi oleh siswa kelas 3 dan 4, terlihat pada saat istirahat, untuk siswa kelas 3 dan 4 banyak yang tetap di dalam kelas untuk membaca-baca buku pelajaran, kemudian saling tanya jawab tentang isi bacaan. Atau terkadang tampak sedang membicarakan buku yang mereka pinjam dan saling bertukar-cerita.

Untuk siswa kelas 5 dan 6 mereka lebih ke arah melaksanakan tugas membaca, kemudian hari berikutnya saling menanyakan ke teman tentang tugas yang sudah dikerjakan atau belum. Sedang untuk kelas 1 dan 2, karena buku yang dipinjam adalah lebih banyak ke buku yang sifatnya cerita anak, untuk anak-anak yang memang pandai bercerita, mereka cenderung mengobrol dengan temannya tentang isi cerita. Kemudian mengekspresikannya dengan gerakan-gerakan seperti yang meraka lihat dalam gambar dalam buku yang mereka baca.

Dan dari kesemuanya itu, ada hal yang tampak sekali, bahwa ketika siswa harus meceritakan kembali bacaan yang telah dibaca, untuk bacaan yang berhubungan dengan teks secara umum, mereka cenderung lambat dan sulit mengingat, namun ketika mereka harus menceritakan kembali tentang cerita dongeng dan sejenisnya, ingatan mereka begitu tajam , meskipun dalam penyampaiannya masih dengan menggunakan bahasa yang sekenanya.

Kesimpulan
Hasil dari pembiasaan membaca sepertinya belum maximal, butuh teknik yang lebih tepat untuk meningkatkan minat baca, terutama untuk membaca buku-buku pelajaran, karena kalau untuk membaca buku cerita, antusias siswa luar biasa sekali, baik dalam perolehan nilai, namun saat mempresentasikan. Daya ingat mereka lebih tajam ketika harus menceritakan kembali cerita atau bacaan yang telah mereka baca.





0 komentar:

Post a Comment


Total Pageviews

Popular Posts