jsjihan8@gmail.com

Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran





Jenis dan Karakteristik Media dan Sumber Belajar

A.       Pendahuluan
Media sangat beraneka ragam dan semuanya bermanfaat. Media memberikan bantuan yang sangat besar kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Efektif tidaknya media ditentukan oleh peran yang dimainkan guru, yang tercermin dari kemampuan memilih beragam media sesuai dengan situasi dan kondisi.
Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih kongkrit. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal). Usaha membuat pengajaran lebih kongkrit menggunakan media banyak dilakukan orang. Berbagai jenis media mempunyai nilai kegunaan masing-masing.[1]
Media digunakan untuk lebih memperjelas materi ajar atau bahan ajar yang akan disampaikan guru kepada peserta didik. Lebih tepat media yang digunakan oleh guru maka semakin tinggi tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Setiap media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan  fungsi tertentu dalam menunjang proses belajar peserta didik.
Sumber belajar tidak hanya buku atau bahan tertulis lainnya, tetapi juga meliputi benda, pengalaman, alat atau manusia yang dapat dijadikan sumber belajar di lingkungan sekitar. Sumber belajar juga dapat berbentuk abstrak seperti pengalaman, maupun berbentuk kongkrit, seperti benda atau orang. Sumber belajar dalam proses penggunaannya juga dibedakan menjadi yang sudah direncanakan sebelum proses pembelajaran berlangsung dan ada yang tidakdirencanakan sebelumnya.[2]



Melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang beragam, baik dari kategori yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utilization), pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, seorang guru/pendidik diharapkan mengetahui berbagai jenis sumber belajar, sehingga dapat mendayagunakannya untuk kepentingan belajar dan pembelajaran.
Dengan mempelajari jenis dan karakteristik media dan sumber belajar,  maka kita akan mengetahui berbagai jenis dan karakteristik media dan sumber belajar sebagai bahan acuan dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa kepada siswa dengan menggunakan media dan sumber belajar supaya kegiatan belajar mengajar menjadi efektif. Dengan mengetahui jenis dan karakeristik media dan sumber belajar, guru sebagai sumber informasi, dapat dengan mudah menggunakan media dan sumber belajar sebagai perantara penyampaian pesan kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi tempat, ruang, waktu, sertakeefektifan dan keefisienannya.
B.        Pembahasan
1.      Jenis dan Karakteristik Media Belajar
Salah satu komponen dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru adalah media. Berbagai jenis media mempunyai nilai kegunaan masing-masing. Pengajaran menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata, sehingga dapat diharapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.
Aneka ragam media pengajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Brets membuat klasifikasi  berdasarkan tiga ciri , yaitu : suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini  Brets membuat delapan kelompok media yaitu :
a.       Media audio-visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media termasuk kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
b.      Media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Seperti film-strip bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tak bergerak (television still recording)
c.       Media audio-semi motion, mempunyai suara dan gerakan , namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. Seperti tele-writing atau teleboard.
d.      Media motion-visual, yakni media yang mempunyai gambar obyek bergerak. Seperti film (bergerak), bisu (tak bersuara).
e.       Media still-visual, yakni ada obyek namun tidak ada gerakan. Seperti fil-strip, gambar, mikroform, atau halaman cetakan.
f.       Media semi-motion (semi gerak), yakni yang menggunakan garis dan tulisan, seperti tele-utograf
g.      Media cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf (simbol bunyi)[3]
Media didasarkan dari cara melihat atau memandangnya dapat digolongkan sebagai berikut :
a.       Media Visual
Visual adalah gambar yang menunjukkan sesuatu yang dapat dilihat.  Dengan demikian media visual adalah media pengajaran yang hanya dapat dilihat. Media visual dikelompokkan kedalam beberapa kelompok sebagai berikut :
1)   Media Visual dua dimensi tidak transparan
a)         Grafik
b)         Chart atau bagan
c)         Peta
d)        Poster
e)         Buku, makalah, diktat, majalah, dll
f)          Komik
g)         Gambar
h)         Foto
i)           Karikatur
2)   Media visual dua dimensi papan
a)      Papan tulis
b)      Papan planel
c)      Papan magnet
d)     White board
e)      Papan bulletin
f)       Papan karpet
3)   Media visual dua dimensi transparan
a)         Film slide
b)         OHP/OHT
c)         Film strife
d)        Micro film
4)   Media visual tiga dimensi
a)      Benda sesungguhnya
b)      Model
c)      Diorama
d)     Mock Up
e)      Specimen
b.      Media Audio
Audio  adalah suara yang dapat didengar oleh telinga. Dengan demikian yang dimaksud dengan media audio adalah media yang dapat didengar oleh telinga. Adapun yang termasuk media audio adalah :
1)      Radio                                                             5)  PH
2)      Audio tape recorder                                      6)  Sound System
3)      Alat musik modern / tradisional                    7)  Telephon/HP[4]
4)      CD Player



c.       Media Audio Visual
Audio adalah suara yang dihantarkan oleh gelombang udara yang dapat didengar oleh telinga manusia. Karena audio berhubungan dengan pendengaran. Visual adalah gambar yang menunjukkan sesuatu yang dapat dilihat. Jadi media audio visual adalah media yang mempertunjukkkan gambar dan mendengarkan suara.
Menurut Djamarah sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran, alat material ( audio visual) mempunyai sifat sebagai berikut :
1)         Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
2)         Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
3)         Kemampuan untuk meningkatkan transper (pengalihan) belajar
4)         Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcmen) atau pengetahuan hasil yang dicapai.
5)         Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)[5]
Adapun yang termasuk media audio visual adalah :
1)         Televisi
2)         Video sistem
3)         Sinema / film
4)         Komputer[6]
Meskipun sudah banyak ragam dan format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran, namun pada dasarnya media tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
a.    Media Audio
Jenis media yang digiunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan pendengaran peserta didik



b.   Media Visual
Jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indra penglihatan semata
c.    Media Audio Visual
Jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses
d.   Multimedia
Media yang melibatkan berbagai indra dalam satu kegiatan pembelajaran.[7]
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar peserta didik. Karakteristik media pembelajaran dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan, maupun penciuman atau kesesuaiannya dengan tingkatan hirearki belajar.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan ayau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, schramm melihat karakteristik media dari segi ekonimisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indra. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media.[8]
Gerlach dan ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dalam melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut adalah :
a.       Ciri Fiksatif yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
b.      Ciri Manipulatif, kemampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu.
c.       Ciri Distributif yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.[9]
2.      Jenis dan Karakteristik Sumber Belajar
Salah satu komponen dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru adalah sumber belajar yang kebanyakan diisi oleh guru berupa buku-buku atau sumber tertulis lainnya.[10] Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak, atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.[11]
Sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.       Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu di mana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan sebagainya.



b.      Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya
c.       Orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d.      Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi, dan lain sebagainya.
e.       Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.[12]
Ditinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis :
a.       Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contohnya , buku pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran, transparansi, CAI (Computer Asisted Intruction), dll
b.      Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya : surat kabar, siaran televisi, pasar, sawah, waduk, pabrik, dll[13]
Berdasarkan pendekatan teknologi pengajaran, sumber belajar dibedakan menjadi :
a.       Pesan
Adalah informasi atau ajaran yang disampaikan oleh komponen sumber belajar lainnya yang meliputi ide-ide, fakta, arti serta data. Termasuk kelompok pesan adalah semua materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa oleh pihak guru.
b.      Orang
Adalah mereka yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Yang termasuk kelompok ini adalah guru, dosen, tutor, siswa, dan sebagainya
c.       Bahan
Adalah perangkat lunak yang dapat dijadikan penyampai pesan yang dapat disajikan kepada siswa melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Adapun yang termasuk kategori materials adalah : transfaransi, slide, film stripe, radio casette, majalah, buku, modul, dan sebagainya.
d.      Alat
Adalah perangkat keras yang dipergunakan untuk menyampaikan yang tersimpan di dalam bahan. Yaitu : OHP, pesawat radio, pesawat televisi, LCD, dan sebagainya.
e.       Teknik
Adalah prosedur atau panduan serta acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan , peralatan, orang,  serta lingkungan untuk penyampaian pesan. Misalnya : cara belajar siswa aktif, keterampilan proses, mastery learning, ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan sebagainya.



f.       Lingkungan
Adalah segala sesuatu yang berada di sekitar siswa atau sekolah baik yang berbentuk fisik  seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, stusio, aula, museum, taman, dan lingkungan non fisik seperti  penerangan, sirkulasi udara, suasana belajar.[14]
Secara garis besar, sumber belajar mempunyai karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan instruksional dapat tercapai secara maximal
b.      Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada.
c.       Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)      Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun isi
2)      Tidak mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit
3)      Hanya dipergunakan untuk berbagai tujuan atau secara incidental
4)      Dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan instruksional
5)      Sumber belajar yang dirancang (resources by designed) mempunyai ciri-ciri yang spesifik sesuai dengan tersedianya media.[15]



C.       Kesimpulan
Media dan sumber belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam  peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui pemanfaatan media dan sumber belajar yang beragam, pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien. Sumber belajar tidak hanya terbatas  pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan fasilitas.
Media sebagai alat bantu pembelajaran dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pendidik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.  Dengan media, guru dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak berimajinasi tetapi dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar atau video.
Proses pengembangan pembelajaran  akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar. Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani segala keinginan dan harapan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sumber belajar dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.









DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2008,  Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,  Bandung : Sinar Baru Algensindo
Arif, Sadiman, 2008,  Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Arsyad, Azhar, 2013, Media Pembelajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Asyhar, Rayandra, 2010,  Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta : Gaung Persada
Djamarah, Syaiful Bahri  dan Zain, Aswan, 2002, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Majid, Abdul, 2009, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rohani, Ahmad, 1997, Media Instruksional Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997
Syah, Darwyn;  dkk, 2007,  Perencanaan Sistem Pengajaran pendidikan Agama Islam, Jakarta : Gaung Persada Press
Warsita, Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan  dan Aplikasinya, Jakarta : Rineka Cipta




[1] Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2008), hlm.89
[2] Darwyn Syah, dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2007), hlm. 119
[3]  Muhammad Ali, Op.Cit h. 91-92
[4] Darwyn Syah, dkk, Op.Cit h. 128-129
[5] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm. 55
[6] Darwyn Syah, dkk., Op.Cit h. 129
[7] Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada, 2010), hlm. 52-53
[8] Sadiman Arif, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 28
[9] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 15
[10] Darwyn Syah, dkk., Op.Cit h. 118
[11] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 170
[12] Abdul Majid, Op.Cit h. 170-171
[13] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan  dan Aplikasinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hlm. 212
[14] Darwyn Syah, dkk., Op.Cit h. 1121-122
[15] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 104




0 komentar:

Post a Comment


Total Pageviews

Popular Posts